Yang dimaksud dengan usaha di sini adalah mencari nafkah atau yang lebih lazim kebanyakan orang menyebutnya dagang atau jualan, yang lebih keren lagi " bisnis ". Sobat, yang namanya bisnis pada umumnya tidak sekonyong - konyong atau tidak tiba - tiba saja besar. Tentu harus melalui tahapan - tahapan, umpamanya saja kita bercocok tanam, dari mulai menyemai benih sampai dengan memetik hasilnya itu tidak instan. Tentu perlu disiram, pemupukan, perawatan dan lain - lainnya.
Begitu juga dengan bisnis, awalnya ada kemauan, mau memulai atau melangkah, bisa berjalan tuh walaupun sedikit tertatih - tatih. Banyak contoh kalangan pebisnis lokal yang berawal dari kecil yang akhirnya menjadi besar, bahkan jadi begawan ekonomi. Hal ini tentu tidak terlepas dari do'a dan kerja keras. Jangan pernah menganggap bahwa bisnis kita itu kecil apalagi hina, tetap optimis dan anggaplah usaha atau bisnis kita berada di papan atas. Nah kalau jiwa optimis sudah tertanam pada diri kita, insya Allah bisnis kita maju.
Berikut ini contoh usaha kecil - kecilan yang kalau ditekuni bisa membantu ekonomi sobat :
1. Usaha Es Cendol
ANALISA EKONOMI :
Asumsi,
- Masa pakai gerobak 3 tahun
- Masa pakai berbagai macam wadah : gentong, ember dan toples 2 tahun
- Masa pakai peralatan makan, minum dan kompor 2 tahun
a. Biaya Investasi
- Gerobak Rp 2.000.000,-
- Aneka wada Rp 100.000,-
- Peralatan makan dan minuman Rp 500.000,-
* Total Investas Rp 2.600.000,-
b. Biaya operasional tiap bulan
1. Biaya tetap
- Penyusutan gerobak 1/36 x 2.000.000,- = Rp 55.600,-
- Penyusutan aneka wadah 1/24 x 100.000,- = Rp 4.200,-
- Penyusutan peralatan minum 1/24 x 500.000,- = Rp 20.800,-
- Uang kebersihan Rp 10.000,-
- Upah karyawan 1 orang Rp 500.000,-
* Total biaya tetap Rp 590.600,-
2. Biaya variable
- Tepung aren ( 1/2 kg x Rp 10.000,-/kg x 30 hari ) = Rp 150.000,-
- Tepung beras ( 1/4 kg x Rp. 12.000,- x 30 hari ) = Rp 90.000,-
- Daun suji ( Rp 4.000,- x 30 hari ) = Rp. 120.000,-
- Kelapa ( 2 butir x Rp 5.000,-/butir x 30 hari ) = Rp 300.000,-
- Gula aren ( Rp 8.000,- x 330 hari ) = Rp 240.000,-
- Daun pandan ( Rp 1.000,- x 30 hari ) = Rp 30.000,-
- Nangka ( Rp 3.000,- x 30 hari ) = Rp 90.000,-
- Es batu ( Rp 5.000,- x 30 hari ) = Rp 150.000,-
- Gas elpiji 3 kg ( Rp 16.000,-/7 hari x 30 hari ) = Rp 68.571,-
- Total biaya variable Rp 1.238.571,-
- Total biaya operasional Rp 1.829.171,-
c. Penerimaan per bulan :
- Dijual es cendol 50 gelas x Rp 2.000,-/gelas x 30 hari = Rp 3.000.000,-
d. Keuntungan per bulan :
- Keuntungan = Total penerimaan _ Total biaya operasional
= Rp 3.000.000,- _ Rp 1.829.171,-
= Rp 1.170.829
e. Revenue Cost Ratio ( R/C )
R/C = Total penerimaan : Total biaya operasional
= Rp 3.000.000,- : Rp 1.829.171,-
= 1,64
f. Pay back period ( balik modal )
Pay back period = ( total biaya investasi : Keuntungan x 1 bulan )
= ( Rp 2.600.000,- : Rp 1.170.829 ) x 1 bulan
= 2,2 bulan
Di bawah ini adalah resep membuat es cendol
Bahan:
125 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
75 cc air daun pandan/suji
450 cc air
garam secukupnya
Bahan pelengkap:
200 gram gula jawa, rebus dengan 125 cc air sampai larut dan kental ( sebagai sirup utama )
500 cc santan dari ½ butir kelapa, peras dengan air matang
Cara Membuat :
Campur tepung beras dan sagu menjadi satu lalu cairkan dengan sebagian air.
Didihkan sisa air dengan garam dan air daun pandan atau suji.
Masukkan cairan tepung ke dalam air yang sudah mendidih tadi, aduk rata, masak hingga matang dan kental.
Lalu saring adonan cendol dengan saringan cendol ( berbentuk bulat-bulat pada permukaan saringannya ) di atas baskom beroisi air matang dan berisi es batu, sambil ditekan-tekan sehingga ke luar dalam bentuk bulat pendek-pendek. Jika cendol sudah mengeras atau membeku , angkat dan tiriskan.
Cara yang paling sederhana untuk menghidangkannya: masukkan cendol ke dalam gelas, tuang sirup gula merah dan santan. Tambahkan dengan es batu atau es serut.
Disajikan dari berbagai sumber dan buku “40 peluang bisnis makanan dan minuman kaki lima modal 2-8 juta: Agromedia”
Begitu juga dengan bisnis, awalnya ada kemauan, mau memulai atau melangkah, bisa berjalan tuh walaupun sedikit tertatih - tatih. Banyak contoh kalangan pebisnis lokal yang berawal dari kecil yang akhirnya menjadi besar, bahkan jadi begawan ekonomi. Hal ini tentu tidak terlepas dari do'a dan kerja keras. Jangan pernah menganggap bahwa bisnis kita itu kecil apalagi hina, tetap optimis dan anggaplah usaha atau bisnis kita berada di papan atas. Nah kalau jiwa optimis sudah tertanam pada diri kita, insya Allah bisnis kita maju.
Berikut ini contoh usaha kecil - kecilan yang kalau ditekuni bisa membantu ekonomi sobat :
1. Usaha Es Cendol
ANALISA EKONOMI :
Asumsi,
- Masa pakai gerobak 3 tahun
- Masa pakai berbagai macam wadah : gentong, ember dan toples 2 tahun
- Masa pakai peralatan makan, minum dan kompor 2 tahun
a. Biaya Investasi
- Gerobak Rp 2.000.000,-
- Aneka wada Rp 100.000,-
- Peralatan makan dan minuman Rp 500.000,-
* Total Investas Rp 2.600.000,-
b. Biaya operasional tiap bulan
1. Biaya tetap
- Penyusutan gerobak 1/36 x 2.000.000,- = Rp 55.600,-
- Penyusutan aneka wadah 1/24 x 100.000,- = Rp 4.200,-
- Penyusutan peralatan minum 1/24 x 500.000,- = Rp 20.800,-
- Uang kebersihan Rp 10.000,-
- Upah karyawan 1 orang Rp 500.000,-
* Total biaya tetap Rp 590.600,-
2. Biaya variable
- Tepung aren ( 1/2 kg x Rp 10.000,-/kg x 30 hari ) = Rp 150.000,-
- Tepung beras ( 1/4 kg x Rp. 12.000,- x 30 hari ) = Rp 90.000,-
- Daun suji ( Rp 4.000,- x 30 hari ) = Rp. 120.000,-
- Kelapa ( 2 butir x Rp 5.000,-/butir x 30 hari ) = Rp 300.000,-
- Gula aren ( Rp 8.000,- x 330 hari ) = Rp 240.000,-
- Daun pandan ( Rp 1.000,- x 30 hari ) = Rp 30.000,-
- Nangka ( Rp 3.000,- x 30 hari ) = Rp 90.000,-
- Es batu ( Rp 5.000,- x 30 hari ) = Rp 150.000,-
- Gas elpiji 3 kg ( Rp 16.000,-/7 hari x 30 hari ) = Rp 68.571,-
- Total biaya variable Rp 1.238.571,-
- Total biaya operasional Rp 1.829.171,-
c. Penerimaan per bulan :
- Dijual es cendol 50 gelas x Rp 2.000,-/gelas x 30 hari = Rp 3.000.000,-
d. Keuntungan per bulan :
- Keuntungan = Total penerimaan _ Total biaya operasional
= Rp 3.000.000,- _ Rp 1.829.171,-
= Rp 1.170.829
e. Revenue Cost Ratio ( R/C )
R/C = Total penerimaan : Total biaya operasional
= Rp 3.000.000,- : Rp 1.829.171,-
= 1,64
f. Pay back period ( balik modal )
Pay back period = ( total biaya investasi : Keuntungan x 1 bulan )
= ( Rp 2.600.000,- : Rp 1.170.829 ) x 1 bulan
= 2,2 bulan
Di bawah ini adalah resep membuat es cendol
Bahan:
125 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
75 cc air daun pandan/suji
450 cc air
garam secukupnya
Bahan pelengkap:
200 gram gula jawa, rebus dengan 125 cc air sampai larut dan kental ( sebagai sirup utama )
500 cc santan dari ½ butir kelapa, peras dengan air matang
Cara Membuat :
Campur tepung beras dan sagu menjadi satu lalu cairkan dengan sebagian air.
Didihkan sisa air dengan garam dan air daun pandan atau suji.
Masukkan cairan tepung ke dalam air yang sudah mendidih tadi, aduk rata, masak hingga matang dan kental.
Lalu saring adonan cendol dengan saringan cendol ( berbentuk bulat-bulat pada permukaan saringannya ) di atas baskom beroisi air matang dan berisi es batu, sambil ditekan-tekan sehingga ke luar dalam bentuk bulat pendek-pendek. Jika cendol sudah mengeras atau membeku , angkat dan tiriskan.
Cara yang paling sederhana untuk menghidangkannya: masukkan cendol ke dalam gelas, tuang sirup gula merah dan santan. Tambahkan dengan es batu atau es serut.
Disajikan dari berbagai sumber dan buku “40 peluang bisnis makanan dan minuman kaki lima modal 2-8 juta: Agromedia”
No comments:
Post a Comment